Valuasi Startup

Standar kesuksesan perusahaan akan dilihat dari segi besaran valuasinya. Dengan begitu, otomatis perusahaan akan dianggap telah mengantongi kapasitas terhadap suatu industri dan tentu akan mempengaruhi pendanaan dari investor. Lalu apa sebenarnya valuasi startup ini? Lebih lengkapnya, yuk simak pengertian serta cara untuk menghitung valuasi startup berikut ini.

Mengenal Lebih Dalam Seputar Pengertian Valuasi Startup

Secara garis besar, valuasi merupakan nilai ekonomi dari sebuah bisnis. Alhasil arti valuasi sendiri dapat dikatakan sebagai nilai ekonomi sebuah perusahaan baru yang berpotensi untuk berkembang lebih pesat. Selain itu, perusahaan juga harus mampu bersaing untuk mengisi celah di pasar dunia bisnis.

Dari pengertian tersebut, dapat diambil contoh saat ada perusahaan startup baru yang memiliki valuasi senilai 1 triliun, maka investor yang berkeinginan untuk mengakuisisi penuh perusahaan tersebut harus memenuhi satu hal. Yang mana calon investor diwajibkan untuk mempersiapkan uang dengan jumlah serupa dari valuasi tersebut, yaitu senilai 1 triliun.

Umumnya valuasi startup ini juga kerap dipergunakan menjadi sebuah acuan dalam menilai tingkatan perusahaan startup itu sendiri. Apakah startup termasuk ke dalam kategori unicorn ataupun kategori decacorn Indonesia. Nantinya, penilaian tersebut akan dilihat dari valuasinya, dan sesuai juga dengan penggunaan cara untuk menghitung valuasi startup tersebut.

Lantas apakah perbedaan dari startup unicorn dan decacorn? Sederhananya, unicorn sendiri merupakan istilah yang berasal dari spesies kuda putih mitologi dengan satu tanduk di bagian dahinya. Untuk perusahaan yang menyandang gelar unicorn, adalah bisnis yang memiliki nilai valuasi kisaran USD$ 1 juta atau setara dengan jumlah 14 triliun.

Sedangkan untuk decacorn, merupakan gabungan dari kata deka yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti angka 10, lalu ditambahkan dengan akhiran kata unicorn. Tidak jauh berbeda dari namanya, perusahaan yang mengantongi level decacorn ini merupakan perusahaan yang memiliki nilai valuasi 10 kali lipat dari unicorn, yakni kisaran US$ 10 miliar.

Sistem Perhitungan Valuasi Startup

Penentuan nilai valuasi tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan, melainkan harus melalui proses perhitungan valuasi yang melewati beberapa pertimbangan penting. Cara untuk menghitung valuasi startup, kerap kali menggunakan beberapa komponen. Diantaranya yakni banyak modal yang digunakan, jumlah investor, melihat kekuatan produk yang dimiliki, hingga kredibilitas founder.

Menelisik lebih jauh, metode perhitungan valuasi juga memiliki beragam jenis yang berbeda. Namun khusus untuk perusahaan startup, ada metode tertentu yang umumnya digunakan oleh para perusahaan, yaitu Metode Comparable Transaction. Yang mana metode inti nantinya akan menggunakan perhitungan lebih detail dengan beberapa metrik.

Diantaranya seperti Gross Merchandise Value atau nilai total transaksi. Sebagai contoh, misalnya saja pada startup e commerce, GMV menandakan bahwa jumlah transaksi dilakukan melalui sistem pembayaran dan juga startup online GMV. Hal ini menandakan bahwa total nilai tumpangan pada startup tersebut.

Setelah itu, GMV akan mencari faktor pengali atau multiple lainnya. Perlu diketahui pula, bahwa nilai pengali di poin ini, akan didapatkan dan dipengaruhi oleh faktor industri dan multiple. Dengan begitu, perusahan harus lebih jeli dan cermat dalam rangka penerapan dan cara untuk menghitung valuasi startup yang sesuai.

Dari penjelasan tersebut, diharapkan anda selaku founder startup yang memiliki potensial tinggi, tidak akan merasa kesulitan untuk melakukan pengembangan bisnis yang lebih baik lagi. Selain itu, anda juga akan memiliki wawasan yang lebih luas yang berkaitan dengan valuasi atau nilai ekonomi dari perusahaan yang saat ini sedang dikelola.

By ayead