Test CRP

Tes darah adalah pemeriksaan yang dilakukan menggunakan sampel darah.  Sampel darah biasanya diambil pada jari ataupun melalui pembuluh darah tertentu, seperti lengan dengan menggunakan jarum suntik. Tes CRP merupakan salah satu jenis tes darah untuk mengetahui adanya peradangan pada tubuh, untuk melakukannya perlu tindakan medis tertentu.

Pengertian Dan Kegunaan Tes CRP Yang Perlu Anda Ketahui

Tes CRP adalah salah satu jenis tes darah yang dapat mengukur jumlah protein C-reaktif pada darah. Protein tersebut dapat mengukur keseluruhan kadar peradang yang terdapat dalam tubuh manusia. Infeksi penyakit berbagai penyakit dapat menyebabkan tingginya kadar CRP tersebut. Untuk tes CRP ini tidak dapat mengetahui tempat terjadinya peradangan serta penyebabnya.

Tes yang satu ini dapat anda gunakan untuk mendeteksi penyakit peradangan berupa rheumatoid arthritis, lupus, atau vaskulitis. Selain itu dapat digunakan juga untuk memastikan suatu obat anti peradangan apakah berkerja dengan baik atau tidak terhadap suatu penyakit. Untuk tes merupakan tindakan medis yang tidak membutuhkan puasa untuk melakukannya.  

Selanjutnya tes CRP tidak hanya asal dilakukan karena anda ingin melakukannya. Akan tetapi tes ini dikhususkan untuk pasien yang mengalami gejala infeksi bakteri yang serius. Apabila anda mengalami hal-hal tertentu yang merupakan tanda-tanda infeksi, maka anda perlu mendapatkan tindakan serius untuk mengantisipasinya.

Adapun gejala-gejala yang perlu anda ketahui saat terinfeksi bakteri ialah demam, menggigil, napas, cepat disertai dengan denyut jantung yang juga cepat serta mual dan muntah.  Bagi pasien yang sudah mengalami infeksi atau penyakit kroni, tes ini dapat digunakan sebagai pemantau pengobatannya yang harus dilakukan.

Jika hasil tes CRP yang anda lakukan tidak normal, maka hal tersebut dapat menandakan bahwa anda memiliki infeksi serius ataupun penyakit kronis lainnya. Untuk itu perlu ada tindakan medis yang lebih lanjut untuk dapat memastikan penyebab-penyebab dari bakteri tersebut. Hasil tes yang tidak normal dapat diketahui melalui total CRP yang ada yaitu CRP 10 mg/l atau lebih.

Tujuan Dilakukannya Tes CRP

Pada umumnya pemeriksaan CRP dilakukan untuk mengetahui terjadinya peradangan pada tubuh manusia. Akan tetapi selain itu dengan tes CRP juga dapat mengetahui keberhasilan terhadap terapi yang dilakukan oleh pasien. Jika tes CRP yang anda lakukan menunjukan bahwa adanya peradangan, maka and dapat mencoba mencari penyebab agar mudah melakukan pengobatan.

Selain untuk mengetahui peradangan pada tubuh, tes CRP juga dapat menujukan peningkatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri serta digunakan untuk melihat respons pasien terhadap terapi antibiotik seperti alergi dan sebagainya. Tidak hanya itu kasus infeksi setelah melakukan pembedahan atau operasi juga dapat diketahui melalui tes ini.

Pada umumnya CRP meningkat 4 sampai 6 setelah operasi kemudian puncaknya terjadi pada hari ke 2 atau 3. Apabila tidak terjadi penurunan pada hari itu atau tidak dikatakan normal makan dapat dikatakan bahwa terjadi infeksi pada pembedahan yang dilakukan tersebut. Untuk mengetahui lebih lengkapnya terhadap tes ini, anda dapat mengunjungi Tes CRP Sehatq.com

Tujuan dari tes CRP juga dapat menilai tingkat dari seberapa parahnya penyakit radang yang timbul pada tubuh manusia seperti artrithis. Selain itu kasus infark miokar juga menjadi tujuan dari tes CRP ini, yang mana jika CPR meningkat dari 24 sampai dengan 48 jam, kemudian puncak meningkatnya CPR tersebut terjadi 72 jam. Maka akan kembali normal pada hari ke 7. Jika tidak normal maka patut di curigai re-fark.

Beberapa hal di atas merupakan penjelasan umum mengenai tes CRP yang dapat anda ketahui. Dengan tes CRP anda dapat mengetahui ada nya peradangan atau infeksi lainnya yang terjadi dalam tubuh. Selain itu tes CRP juga dapat digunakan untuk mengetahui organik dalam tubuh. Tes darah yang satu ini juga dijadikan sebagai tes untuk civid-19 yang diberlakukan di Indonesia.

By ayead